Dar… dir…dor…
Suara mercon menyahut silih berganti
Menggadai harapan dalam sejuta mimpi
Mana kala waktu tak mau memberiku jeda
Mengajak hati untuk bersungkur di hadapannnya
Ibu…
Engkaulah satu impian yang terlukis
Rinduku terantai dalam ruang kecil
Di mana bulan suci telah pergi
Meninggalkan jejak berharga yang tak mampu kueja
Ibu…
Gerimis hati ketika tak dapat kusaksikan senyum tulus
Usapan kedamaian beriring doa
Walau mungkin tak bernilai
Ibu…
Jauh kurekam kisah pada goresan pena
Ketika asa tak dapat bersua
Tangan keriputmu tak bisa menyatu
Ibu…
Kuhitung setiap bilangan tahun
Mengharap peluk kasih kurasakan begitu singkat
Hingga kata maaf sering lupa kuucap
Ibu…
Pengorbananmu tak bisa kubalas dengan lembaran kertas
Meskipun peluh terasa perih di mata
Namun engkau tetap tegar
Ibu…
Di hari fitri ini izinkan aku merengkuh ridhomu
Untuk menggapai syurga-Nya
Meski jarak tak lagi memihak
By. Risah Zain
Abang, bergetar hati ini membaca tiap deret kata yang tersusun indah dalam tulisan di atas..!!! Sherly Adra Pratiwi benar2 terharu membacanya..!!! T_T
BalasHapus